Waduh, Ada Anak SD Ikut Demo Tolak Omnibus Law

Waduh, Ada Anak SD Ikut Demo Tolak Omnibus Law

JAKARTA - Sebanyak 1.377 orang diamankan polisi hingga Selasa (13/10) kemarin. Mereka diduga telah melakukan kerusuhan saat melakukan demo menolak Undang-undang (UU) Cipta Kerja atau Omnibus Law.

Fakta yang mencengangkan, dari 1.377 orang yang diamankan polisi, beberapa di antaranya anak sekolah dasar (SD). Bahkan sebagian besar yang diamankan sekitar 75-80 persen merupakan anak sekolah.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, ribuan orang diamankan itu merupakan akumulasi dari seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Baca juga:

Sejumlah Mahasiswa di Cirebon Mengaku Diteror Usai Demo Omnibus Law, Begini Tanggapan Kapolres

Wahana Permainan di Goa Sunyaragi Dibakar

Beredar Pesan Gatot Nurmantyo Terkait Penangkapan 8 Aktivis KAMI, Begini Isinya

Mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat itu memerinci dari 1.377 orang yang diamankan sebanyak 800 anak sekolah, lima anak SD berumur sepuluh tahun, sisanya remaja dan pengangguran dan buruh.

\"Ada 1.377 yang kami amankan, baik sebelum unjuk rasa dan pascaunjuk rasa yang berakhir dengan sejumlah bentrokan. Dari 1.377 itu hampir 75-80 persen anak sekolah, kurang lebih 800 anak sekolah dan bahkan ada lima anak SD umurnya sepuluh tahun. Sisanya pengangguran, mahasiswa, dan buruh,\" ungkap Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (14/10).

Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu mengatakan, saat ditanya penyidik, rata-rata mereka menjawab mendapat undangan di media sosial.

\"Mereka dapat undangan di medsos dan kemudian diajak. Bukti-bukti kami temukan dari HP,\" ujar Yusri.

Dia mengatakan, saat ini penyidik masih menyelidiki keterangan para demonstran yang diamankan itu. Dari hasil razia, polisi menemukan katapel, batu dan golok dari mereka yang diamankan.

\"Ada anak-anak SD, SMP, SMA yang diajak melakukan demo. Mereka juga berani melakukan kerusuhan. Kami sudah razia dan menemukan dari dalam tas mereka katapel, batu bahkan yang diamankan di Polres Jakarta Pusat ada yang bawa golok,\" katanya.

Yusri menambahkan, mereka yang diamankan itu berasal dari berbagai daerah di antaranya, Jawa Barat dan Banten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: